Ga bisa tidur. Jadi saya putusin buat ngetik dikit. Pertengahan maret kemaren saya ketemu anime tearjeaker terbaik yang pernah saya tonton ampe saat ini. Judulnya “Shigatsu wa Kimi no Uso” yang artinya “Kebohonganmu di Bulan April”. Saya kasih rate 9,5/10 karna saya benar benar tergerak dengan anime ini. Awalnya saya menganggap rendah anime ini, bahkan saya agak ogah ogahan nonton episode 1. Saya yakin nih cerita bakal luar biasa walau diawal emang biasa, makanya saya cari cari dimana letak menariknya nih anime dengan melihat karakternya. Saya emang jadi dapet gimana pengkarakterannya di internet PLUS saya juga kebagian spoiler ending. Sial banget emang, maksud hati Cuma ingin tau kayak apa tokohnya, tapi malah kebagian ending cerita juga. Tapi karna shock setelah baca spoiler itulah saya jadi langsung semangat nontonnya. Lagu opening yang saya dengar pertama kali biasa aja itu berubah jadi menggalaukan bagi saya. Padahal kalau didengar itu adalah lagu yang bahagia, g sedih sama sekali. Jadinya pas nonton saya skip biar g bikin galau lebih parah, padahal lagunya serius bagus banget loh. Kalau di dengar sekarang mah saya udah tahan, malah sekarang udah bisa saya putar berulang ulang karna fase galau saya yang udah lewat, hehe.
Ceritanya tentang Arima kousei yang depresi dan g bisa (mau) main piano lagi setelah ibu nya meninggal karna penyakit akut. Lalu Miyazono Kaori seorang violinist yang akan mengubah takdir si arima ini. Sebenarnya sinopsisnya gitu aja, makanya saya g tertarik nonton shigatsu ini karna sinopsis nya gitu doang. Untung kemaren kena spoiler,kan, hahaha.
SPOILER
Jadi depresi nya ini membuat kousei g bisa lagi konsentrasi mainin piano nya padahal kousei ini udah banyak cetak rekor kemenangan dan tak terkalahkan, dia berbakat banget dan artis dikalangan kompetisi piano jepang. Katanya saat dia main piano, dia g bisa dengar permainan nya sendiri, padahal dia g budek. Yah mau g mau, terima g terima beginilah apa adanya kousei dan depresi berkepanjangannya saat itu. Suatu hari di bulan april dia ketemu cewek di taman bermain lagi main pianika buat manggil burung, kousei belum kenal tuh cewek tapi katanya itu cewek “colorfull” dimatanya, kousei sendiri mengakui kalau hidupnya itu malah monotone. Itu cewek namanya Miyazono KaWoRi. Kaori ini temannya Tsubaki yang mau minta dikenali ke Watari, Tsubaki dan Watari adalah sohibnya Kousei. Jadi 3 bersahabat ini kedatangan tamu yaitu Kaori itu sendiri. Kaori ngakunya suka watari makanya minta dikenali. Tapi dekatnya malah ke si kousei, mungkin karna main chara dan narator nya kousei jadi waktu kaori lagi sama watari g dilihatin.
Saat kousei menceritakan tentang depresinya ke si kaori, kaori malah maksa dia main piano lagi, maksa sambil nyemangatin sih. Beberapa netter ada yang ga suka dengan tindakan pemaksaan kaori ini, tapi lihat hasilnya itu bagus buat kousei pada akhirnya. Jadinya kaori ini minta kosei jadi pengiringnya, kousei awalnya ga mau, tapi sekarang kaori udah ga maksa lagi, dia memohon, makanya kousei luluh juga. Saat berada dikompetisi bisa dibilang permainan mereka setengah kacau setengah menakjubkan, tepuk tangan buat mereka malah lebih meriah, tapi sayangnya kaori berakhir pingsan usai tampil. Sebenarnya sampai sini kousei ini belum sembuh juga dari luka lamanya, malah si kaori cari perkara baru dengan masukin kosei ke kompetisi piano. Dikompetisi pun kosei gagal, tapi dia menampilkan sesuatu yang membuatnya memiliki perbedaan dengan arima kousei yang dikenal khalayak dulu, permainannya lebih berkembang lebih tepatnya.
Jadi intinya, kaori ini selalu bisa yakinin kousei untuk terus bisa main piano. Kaori pernah bilang ke kousei kalau dia sebenarnya bukan ga bisa main piano, hanya saja dia nya aja yang ga mau main piano lagi. Saya setuju dengan kaori, karna perasaannya yang ga mau main piano itulah dia jadi ga bisa mendengarkan permainannya sendiri. Salut sama KaWoRi.
Singkat cerita ketahuanlah ternyata si kaori ini penyakitan dan berumur pendek. Ini membuat kousei kembali sedih dan terpuruk sama kayak kehilangan mak nya dulu. Saat dia lihat kaori di RS selalu aja ada bayang bayang emaknya yang diwarat di RS waktu dulu. Miris nya lagi, saat dia udah mau mengakui kalau dia emang menyukai kaori si kaorinya malah makin parah aja kondisinya. Dan ini bikin kousei kembali ke titik dua tahun yang lalu. Waktu emaknya masih hiudp kousei menjadikan emaknya sebagai alasannya bermain piano, sekarang saat dia sudah menjadikan kaori alasannya kembali bermain, si kaourinya juga mau pergi ninggalin dia, sakit banget ane bayanginnya pas nonton.
Singkat cerita kaori akhirnya beneran mati, tapi ga kayak kematian emaknya yang hanya nyisain luka dan depresi, kousei lebih tabah dalam menghadapinya dan malah udah bisa membuang depresinya. Saat di pemakaman si kousei dikasih surat yang ditulis sebelum kaori wafat. Disitu dia bilang dia boong soal menyukai watari, dia malah bilang menyukai kosei, diulang 3 kali.
Yah, ini bittersweat ending......
Kalau boleh bilang ini kayak menonton gabungan nodame cantabile dan 1 liter of tears.
END OF SPOILER
Kayaknya saya agak sedikit kurang jelas memberikan gambaran cerita, emang lebih asyik nonton sih, karna lebih lengkap. Disini saya Cuma cerita kosei kaori, padahal intrik lain masih banyak yang menarik kayak Tsubaki, Takeshi, Igawa dan Nagi.
Musiknya keren, saya emang cukup tertarik dengan musik klasik. Art nya luar biasa indah memanjkan mata saya. BGM nya keren banget karna dapat menyampaikan perasaan perasaan yang ada di anime nya. Anime ini hampir tanpa celah (saya bilang hampir loh). Beberapa hal yang masih kepikiran bagi saya
1. Baik kaori maupun kousei belum ada saya dengar mereka menyapa dengan nama depan ataupun nama keluarga. Kalau ada yang denger mereka saling menyapa dengan nama mereka masing masing tolong kasih tau saya. Sejauh yang saya dengar dan tonton ulang, baik kosei ataupun kaori hanya manggil dengan sebutan “kimi” atau “kamu”, paling banter kaori manggil kousei “yuujin A”
*ralat, saat saya mengulang nonon ini secara ga sengaja nemu adegan dimana kaori bilang "arigatou, arima kousei-kun" di akhir kompetisi biola babak 2, tepatnya di episode 5. ada adegan juga kousei bilang, "ini kedua kalinya kamu panggil namaku", ini terjadi di episode belasan waktu kaori lagi dirawat di RS. seperti yang dikatakan kosei, kaori hanya manggil nama kosei dua kali itupun nama lengkap.
*ralat, saat saya mengulang nonon ini secara ga sengaja nemu adegan dimana kaori bilang "arigatou, arima kousei-kun" di akhir kompetisi biola babak 2, tepatnya di episode 5. ada adegan juga kousei bilang, "ini kedua kalinya kamu panggil namaku", ini terjadi di episode belasan waktu kaori lagi dirawat di RS. seperti yang dikatakan kosei, kaori hanya manggil nama kosei dua kali itupun nama lengkap.
2. Hasil kompetisi pianonya kousei yang terakhir menang apa kagak?
3. Ngapain di penghujung musim dingin (Maret) atau awal musim semi (april) si kousei n friend masih SMP, bukannya harusnya SMA.
4. Nasib kisah cinta Tsubaki
5. Apakah Watari masih akan Playboy?
6. Akankah Kousei bisa move on dari kaori dan menerima cewek lain? Ada 3 loh, tsubaki, nagi dan igawa
7. Dll
Okay sekarang penilain (uneg uneg) saya terhadap karakter utama
· Arima kousei : nih anak jadi cowok cengeng banget, asli sebenarnya gregetan juga lihat dia dan depresinya yang berkepanjangan itu yang kayaknya tiada akhir. Saya juga kecewa dia ga “kokuhaku” ke kaori padahal udah tau suka.
· Miyazono kaori : saya pikir dialah daya tarik saya buat nonton nih anime. Dia ga tsundere tapi jelas dia pemaksa dan semaunya. Judul anime ini ada karna tindakannya juga. Dia pembohong, tapi ga merugikan orang. Dia pembohong tapi tulus. Dia pembohong tapi dia punya arti.
· Tsubaki : ga bisa move on dari masa lalu. Dasar osananajimi tomboi. Kalau suka ya “confess” jangan baru dapat saingan baru menyesal dan sadar soal rasa cinta. Jangan pikir satu saingan udah pergi yang lain ga bakal muncul, masih ada saingan yang lain tau, ada igawa dan nagi juga tuh.
· Watari : harusnya semangati kousei buat “confess” dari awal kek. Harusnya dia tau kaori tu sukanya kousei dan berjiwa besar menyatukan mereka. Tapi emang dasar playboy, selagi masih ada kesempatan ga mau kasih ke sahabat sendiri.
Kenapa Cuma kaori aja yang baik dimata saya,ya. Terserah deh. Ini hanya penilaian pribadi. Walaupun kesannya saya menjelek jelek an yang lain selian kaori saya ga benci mereka kok, hanya saya menyayangkan saja kenapa mereka begitu.
Akhir kata, ini anime recomended banget banget banget. Sampai saya nulis nih tulisan, saya belum berani nyentuh tearjeaker lainnya. Saya mau nunggu anime komedi baru yang bikin saya ketawa terpingkal pingkal dulu baru saya bisa melihat tearjeaker lagi. Ada g ya?
kalau mau baca fanfic kimiuso silahkan ke fanfic kimiuso
kalau mau baca fanfic kimiuso silahkan ke fanfic kimiuso
إرسال تعليق